Rabu, 06 November 2013

Pengertian & jenis Pondasi

Pengertian pondasi secara umum adalah struktur dari bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah, bisa juga dikatakan bagian struktur bangunan paling bawah yang fungsinya untuk memikul beban dari bangunan di atasnya.
Jenis Pondasi Terdiri Dari 2 Jenis yaitu :

  1. Pondasi Dangkal (Shallow foundations) .  Pondasi dangkal (kadang-kadang disebut ‘pondasi menyebar’) termasuk dudukan umpak  (‘pondasi terisolasi’), pondasi memanjang, pondasi tapak  dan pondasi raft.
  2. Pondasi Dalam (Deep foundations ). Pondasi dalam  termasuk tiang pancang, bor pile ,  dinding diafragma dan caissons.

A. Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal biasanya dibuat  dekat dengan permukaan tanah, umumnya  kedalaman pondasi didirikan  kurang 1/3 dari lebar pondasi sampai dengan kedalaman kurang dari3 m.  Kedalaman pondasi dangkal ini bukan aturan yang baku, tetapi merupakan sebagai pedoman. Pada dasarnya, permukaan pembebanan atau kondisi permukaan lainnya akan mempengaruhi kapasitas daya dukung pondasi dangkal.  Pondasi dangkal biasanya digunakan ketika tanah permukaan yang cukup kuat dan kaku untuk mendukung beban yang dikenakan dimana jenis struktur yang didukungnya tidak terlalu berat dan juga tidak terlalu tinggi, pondasi dangkal  umumnya tidak cocok dalam tanah kompresif yang lemah atau sangat buruk, seperti tanah urug dengan kepadatan yang buruk ,  pondasi dangkal juga tidak cocok untuk jenis tanah gambut, lapisan tanah muda  dan jenis tanah deposito aluvial, dll.
Jenis – Jenis Pondasi Dangkal
1. Pad foundations (Pondasi Tapak)
Pondasi tapak (pad foundation)  digunakan untuk mendukung beban titik individual seperti  kolom struktural. Pondasi pad ini dapat dibuat dalam bentuk bukatan (melingkar),  persegi atau rectangular. Jenis pondasi ini  biasanya terdiri dari lapisan beton bertulang   dengan  ketebalan yang seragam, tetapi pondasi pad  dapat juga dibuat dalam bentuk bertingkat  atau haunched jika pondasi ini dibutuhkan   untuk menyebarkan beban dari kolom berat. Pondasi  tapak  disamping  diterapkan dalam pondasi dangkal dapat juga  digunakan untuk pondasi dalam.
 
 
2. Pondasi Jalur atau pondasi memanjang (Strip foundations)
Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang  digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban  dinding atau beban kolom  dimana penempatan kolom  dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom  tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural.


 3. Pondasi Tikar (Raft foundations)
Pondasi tikar/ pondasi raft   digunakan untuk menyebarkan beban dari struktur atas area yang luas, biasanya dibuat untuk seluruh area struktur.  Pondasi raft  digunakan ketika beban kolom atau beban struktural lainnya berdekatan dan pondasi pad saling berinteraksi.
Pondasi raft  biasanya terdiri dari pelat beton bertulang  yang membentang pada luasan yang ditentukan . Pondasi raft memiliki keunggulan mengurangi penurunan setempat  dimana  plat beton akan mengimbangi  gerakan diferensial antara posisi beban.  Pondasi raft sering dipergunakan  pada tanah lunak atau longgar dengan kapasitas daya tahan  rendah karena pondasi radft  dapat menyebarkan beban di area yang lebih besar.

B. Pondasi Dalam
Pondasi dalam adalah pondasi yang didirikan  permukaan tanah dengan kedalam tertentu dimana  daya dukung dasar pondasi dipengaruhi oleh beban struktural dan  kondisi permukaan tanah, pondasi dalam biasanya dipasang  pada kedalaman lebih dari  3 m di bawah elevasi permukaan tanah.  Pondasi dalam dapat dijumpai dalam bentuk pondasi tiang pancang, dinding pancang  dan caissons atau pondasi kompensasi .   Pondasi dalam dapat digunakan untuk mentransfer beban ke lapisan  yang lebih dalam untuk mencapai kedalam yang tertentu sampai didapat jenis tanah yang mendukung daya beban strutur bangunan sehingga jenis tanah yang tidak cocok di dekat permukaan tanah dapat dihindari.  
Jenis – jenis Pondasi Dalam :
 1. Pondasi Pile
Pondasi pile merupakan jenis pondasi yang dibuat dalam berbentuk  ramping yang ditujukan untuk mengirimkan beban melalui jenis lapisan tanah dengan jenis daya dukung rendah hingga tercapai jenis tanah yang lebih dalam atau lapisan batuan yang memiliki kapasitas daya dukung yang tinggi.  Pondasi pile digunakan ketika dengan  pertimbangan nilai  ekonomi, konstruksi atau tanah yang diinginkan untuk mengirimkan beban diluar jangkauan praktis dibandingkan menggunakan jenis pondasi dangkal. Selain mendukung struktur, pondasi pile juga digunakan untuk menahan beban  struktur melawan gaya angkat dan juga membantu struktur dalam melawan kekuatan gaya lateral dan gaya guling.
Pondasi pile dapat dijumpai dalam berbagai jenis misalnya v pile dan beton pancang dimana . Secara struktural pondasi pile  sebelum bebab dari kolom diteruskan terhadap pile, maka diatas pile sendiri dibuat konstruksi penghubung yang biasanya disebut dengan pile cap.
2. Pondasi Piers  (dinding diafragma)  adalah pondasi untuk meneruskan beban berat struktural yang dibuat dengan cara  melakukan penggalian dalam, kemudian struktur pondasi pier dipasangkan kedalam galian tersebut. Satu keuntungan pondasi pier  adalah bahwa pondasi jenis ini lebih murah dibandingkan dengan  membangun pondasi dengan jenis pondasi menerus, hanya kerugian yang dialami adalah jika lempengan pondasi yang sudah dibuat mengalami kekurangan ukuran maka kekuatan jenis pondasi tidak menjadi normal.  Pondasi pier  standar dapat dibuat dari beton bertulang pre cast. Karena itu, aturan perencanaan  pondasi pier terhadap balok beton diafragman  adalah mengikuti   setiap  ukuran ketinggian pondasi yang direncanakan.   Pondasi pier dapat divisualisasikan sebagai bentuk tabel ,  struktur adalah sistem kolom vertikal yang terbuat dari  beton bertulang ditempatkan di bawah bangunan yang ditanamkan dibawah tanah yang sudah digali.  Lempengan beton diafragma  ini mentransfer beban bangunan terhadap  tanah.  Balok dibangun di atas dinding diafragma vertikal (pondasi pier) yang menahan dinding rumah atau struktur. Banyak rumah  didukung sepenuhnya dengan jenis pondasi ini, dimana beton yang dipasang  juga berguna sebagai dinding pada ruang bawah tanah, dimana ruang tersebut digunakan sebagai gudang penyimpanan atau taman.  Beton pondasi pier biasanya dibuat dalam bentuk pre cast dalam berbagai ukuran dan bentuk, dimana sering dijumpai dalam bentuk persegi memanjang dengan ketinggian sesuai dengan ukuran kedalaman yang diperlukan. Tapi beton dapat juga dibuat dalam bentuk bulatan. Setelah beton bertulang cukup kering kemudian di masukkan ke dalam tanah yang sudah digali  dan disusun secara bersambungan.  Setelah tersusun dengan baik kemudian baru dilanjutkan dengan konstruksi diatasnya.
3. Pondasi Caissons (Bor Pile) adalah bentuk pondasi dalam yang dibangun di dalam permukaan tanah, pondasi di tempatkan sampai ke dalaman yang dibutuhkan dengan cara membuat lobang dengan sistim pengeboran  atau pengerukan tanah. Setelah kedalaman sudah didapatkan kemudian pondasi pile dilakukan dengan pengecoran beton bertulang terhadap lobang yang sudah di bor. Sisitim pengeboran dapat dialakukan dalam berbagai jenis baik sistim maual maupun sistim hidrolik. Besar  diameter dan kedalaman galian dan juga sistim penulangan beton bertulang didesain berdasarkan daya dukung tanah dan beban yang akan dipikul. Fungsional pondasi ini juga hampir sama pondasi pile yang mana juga ditujukan untuk  menahan beban  struktur melawan gaya angkat dan juga membantu struktur dalam melawan kekuatan gaya lateral dan gaya guling